V I C K Y's blog! welcome :)

Tuesday, July 12, 2016

STORY NO. 2: 'Dia' yang Sulit 'Tuk Diraih pt. 1

July 12, 2016



Akhirnya hari ini aku bertemu dengan 'dia'. Setelah sekian lama aku menahan rindu, menahan sakit karena sulit untuk bertemu, akhirnya aku melihat wajah 'dia'. 

'dia' tampan seperti biasanya,
'dia' memperlakukanku dengan sempurna seperti biasanya,
dan aku mencintainya seperti yang seharusnya.

Aku merindukan 'dia', sangat.

Seperti biasa aku dan 'dia' menyusuri rindu kami, berdua, berusaha mengganti waktu yang terbuang karena tidak bersama, dan aku bahagia. Aku sangat bahagia.

Aku hari ini melihat'nya' tertawa,
'dia' tertawa karena candaan yang biasa ada. Jika tawa seorang anak adalah obat terbaik untuk seorang ibu, untuk sekarang.. Tawanya menggantikan itu.. Dan aku bahagia membuat'nya' tertawa. 

.
.
.
.

'dia' hari ini semakin dekat denganku, 'dia' membuka lagi hal yang tidak pernah aku dengar. 'dia' berusaha menjelaskan dengan cerita'nya'. Tidak sulit untuk mengerti tentang 'dia', karena sudah cukup lama aku bersama'nya'. Mengartikan apa yang 'dia' rasakan bukan hal yang sulit lagi untuk dilakukan. 'dia' berusaha memasukkan lagi aku ke hidup'nya'. 'dia' berusaha mengingatkan kepada 'dirinya' sendiri bahwa aku adalah bagian dari 'dia'. Dan aku bahagia..

Hari ini 'dia' menangis.. Aku melihat air mata membasahi pipi'nya'. 2 kali. Aku melihat telinga'nya' memerah, urat leher'nya' menengang, dan tangan'nya' menggenggam.

Aku melihat kekecewaan.. dan penyesalan.

'dia' yang sulit 'tuk diraih, kecewa kepada 'dirinya' sendiri, akan apa yang tidak bisa 'dia' lakukan, atas apa yang 'dia' tidak bisa perjuangkan.


'dia' yang sulit 'tuk diraih, menyesal. Menyesal untuk membuat kekecewaan yang mendalam, bagi 'dia' sendiri, dan bagiku. 'dia' mengerti luka dan perih yang aku alami, 'dia' mengerti derita yang aku jalani. 'dia' mengerti betapa sakitnya berjalan sendiri. 'dia' menyesal karena keterbatasan yang sampai saat ini masih menghantui.

Tapi aku bahagia.. karena aku mencintai 'dia'. Aku rela untuk bersama'nya'. Aku merasa mampu untuk berjalan bersama meskipun dengan segala keterbatasan'nya'. Karena aku mencintai 'dia'..

Tapi dia semakin sulit 'tuk diraih. 'dia' berjalan terlalu cepat, 'dia' menyeka angin yang terlalu kuat untuk aku hadapi. 'dia' semakin sulit 'tuk diraih..

..dan aku terlalu egois untuk menyadari itu.

Kami berdua terluka, tetapi sulit untuk melepas'nya'.
Kami berdua terluka, tetapi sulit untuk meninggalkan'nya'.

..dan aku memilih untuk bersama 'dia'. Aku memilih untuk mendukung 'dia' di setiap langkahnya. Aku memilih untuk mengejar segala ketertinggalanku untuk berjalan bersama 'dia'.

.
.

Karena 'dia' berjanji untuk meraih tanganku..
'dia' berjanji untuk menarikku bersama 'dia'..
'dia' berjanji bahwa kami akhirnya akan bersama.

Dan aku bersumpah demi Tuhanku, aku akan menjadi bagian terbaik dalam hidup'nya', menjadi selimut terhangat untuk tempat'nya' berlindung, menjadi angin terbaik untuk 'dia' bernafas

..meskipun sulit untuk diraih, tapi aku mencintai'nya'.


------



Vicky Benita


No comments: